Thursday, January 22, 2009

MENYINGKAP KENANGAN BERSAMA

Kali pertama menjejak kaki di bumi anbiya' ini...saya rasa terlalu gembira, maklumlah, anak tunggal perempuan ayah dan mama akhirnya dilepaskan juga untuk belajar sejauh ini. Kalau di rumah, nak ke kedai pun payah, namun kerana ilmu, saya dibebaskan untuk mencari haluan sendiri. Panjang rupanya langkahan kaki saya.Alhamdulillah...
Pada 4 September 2006, saya mula mengorak langkah mencari bekalan masa hadapan. Sepanjang 6 semester saya di sini, semuanya dirasai terlalu lama, namun bila tiba saat terakhir pencarian, terasa bagai tak percaya pula bahawa pencarian selama ini telah ditemui...Ya Allah, terima kasih buat MU kerana telah menghadiahkan saya kekuatan dan semangat untuk terus kukuh menghadapi banyak rintangan, dugaan, suka, duka dan pengalaman disini. Namun yang paling bermakna adalah ilmu yang saya kutip di sini. Tuhan sahaja yang tahu. Dari seorang yang terlalu jahil tentang tatabahasa arab, tidak mengerti hampir 80% kalimah Arab, akhirnya kini, alhamdulillah saya sudah mampu bertutur dalam bahasa Syurga ini walaupun tidak sehebat lisan kaum mereka. Saya bersyukur, sekurang kurangnya saya memiliki kebolehan berbahasa asing. Banyak lagi ilmu yang tidak saya kutip, banyak lagi pelajaran yang masih belum cukup untuk bekalan memulakan kehidupan tetap di tanah air. Namun, kehendak diri dan keluarga lebih penting. Insyaallah bumi Anbiya' ini akan di tinggalkan tidak lama lagi. Terasa gembira teramat sangat untuk pulang ke tanah tumpah darah pertama ini, namun jauh di sudut hati, saya begitu sayu untuk meninggalkan bumi bertuah ini. Universiti ini terlalu banyak berbakti buat saya sebagai medan ilmu. Doktor2 juga banyak menyumbangkan bekalan dunia dan akhirat, tidak ketinggalan sahabat handai yang banyak membantu...semoga jasa kalian mendapat perhatian dari yang MAHA ESA.



Selautan penghargaan , kasih sayang, syukur dan terima kasih buat insan teristimewa yang menemukan saya pada kehidupan didunia, iaitu Ayah dan Mama.Juga untuk abang Qarnain, abang Imraan, adik Izzul dan adik Haadie..kerana cinta, kasih dan semangat kalianlah, kaki ini semakin gagah melangkah mencari bekalan ilmu.


Buat ahli bayt, Dayah, Cheng, Cha2, Ida..kenangan bersama kalian akan tetap terpahat di hati ini buat selamanya...



Sahabat seperjuangan Aishah yang kita sudah pun selamat menjejak kaki di Malaysia terima kasih untuk semangat, nasihat dan dorongan. Buat ahli bayt Hambra' Nana, Ziana, Ku, Fifah n K.ita terima kasih yang tidak terhingga dalam menjadi jiran yang teristimewa. Buat adik2 KUSZA yang lain, Lutfi, Hanan, Epoi, Hadi, Khairullah, Khairul anuar, Fitri, Zam, Hanis, Aki, Ika dan Kinah...teruskan perjuangan kalian. Bawalah nama harum KUSZA ke merata tempat dan jangan biarkan ianya tercemar. Jaga diri, hiasi peribadi. Buat adik2 lain yang ramai lagi..Raja, Pijah, Odah, k.Long, Syima, Tikah terima kasih untuk segalanya...terima kasih untuk kasih sayang yang dihulurkan untuk akak selama ini... Buat adik Faiz dan Fudhoil yang selama ini banyak membantu, menjadi murakib, jadi teman, menjadi adik buat akak, terima kasih yang tidak terhingga...semoga akan datang dapat jumpa kakak yang jauh lebih sempurna. Buat pasangan bahagia, K.sa' dan Abang Fadli terima kasih atas bakti kalian selaku abang dan kakak selama saya hidup berjauhan dari keluarga tercinta. Buat aMz, Fiq dan Wan, terima kasih juga untuk kalian sebagai teman, sahabat dan segalanya. Terutama sahabat sepergaduhan status yang kini sudah berdamai, Fiq, terima kasih kerana banyak repair laptop ini. Juga buat teman arab yang banyak membantu Baro'ah, Dima, Samah, Sana' Abu Haikal, Asma' Qataunah, Ala', Amani,dan ramai lagi yang saya sendiri lupa nama mereka. Terima kasih yang tidak terhingga buat kalian yang telah membuatkan hidup saya disini begitu ceria dan bermakna...
Buat tenaga pengajar selaku pembimbing saya di sini, K.syafa, Farhana, K.salma, Adib, Fudhoil, Ifwat, Us Said, Us.angah..semualah...semoga di berkati ilmu yang diberikan dan semoga ilmu itu sebati di hati ini...ameen...
Semoga tujuan dan matlamat kita disini akan tercapai...



Juga buat teman yang sama-sama dapat menamatkan pelajaran pada semester yang sama, tahniah buat kalian juga dan terima kasih atas bimbingan selama ini. Moga semakin cerah peluang dan perjalanan hidup kita di dunia dan akhirat...ameenn..

Semakin hampir tarikh itu, semakin tertanam rasa cinta dan rindu sedalam dalamnya pada penduduk,cara hidup dan persekitaran di sini. Semakin sukar rasanya untuk melangkah pergi. Semoga akan bertemu kembali..Yang terakhir,saya memohon kemaafan dari lubuk hati ini buat kalian semua yang pernah saya lukai atau berkasar bahasa atau apa sahaja yang mempu mengguris hati kalian secara sedar atau tidak, secara segaja atau tidak. Maaf yang tidak berpenghujung dan dipinta agar dihalalkan segalanya. Semoga Allah membalas segala jasa kalian..Ameen.

Thursday, January 1, 2009

Sometimes...

Morality is a slave to emotion
Sometimes...
a lot of opportunity came in our life.
We need to choose either grab it or drop it.

Sometimes...
the opportunity just came once.
Sometimes...
it may change our life.
Sometimes...
it doesn't change anything.
Sometimes...
we can't decide what the right decision to be made.

Sometimes...
we need help to make decision.

Sometimes...
nobody can help us.
Sometimes...when we lose it, we'll regret.
Sometimes...when we grab it, we had a joy.
Sometimes...we just waiting it to be true.
Sometimes...it came when we need it.
Sometimes...it never come although we wish for it.

So, when it come, choose the right decision and grab it as you wish for...

Menyambut tahun baru hijriyah

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr : 18)

Dalam rangka menyambut dan bukan memperingati atau merayakan tahun baru Hijriyah, berikut ini beberapa hal yang hendaknya dilakukan oleh ummat Islam:

Pertama. Setiap orang Islam senantiasa dengan bangga menunjukkan jati diri keislamannya, antara lain –dalam konteks ini- dengan lebih mengutamakan penggunaan kalender Hijriyah sebagai salah satu identitas ummat pengikut Rasulullah Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam.

Katakanlah: "Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka : "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Islam (yang berserah diri kepada Allah)". (QS. Ali Imran : 64)

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata : "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang Islam (yang berserah diri)?" (QS. Fushshilat : 33)

Kedua. Menjadikan fenomena pergantian waktu : siang-malam, hari, pekan, bulan, tahun dan seterusnya yang merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah, untuk banyak bertafakkur dan berdzikir mengingat muroqobah (pengawasan) Allah, dan bukan untuk merayakannya dengan cara-cara yang penuh dengan kesia-siaan, seperti yang biasa kita saksikan pada fenomena penyambutan tahun baru yang lain.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS. Ali Imran : 190).

Ketiga. Mengingatkan bahwa, berdasarkan sunnah Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, tidak ada contoh aktifitas atau praktek ritual tertentu dalam menyambut pergantian tahun.

Keempat. Namun tidak ada salahnya, bahkan sangat baik jika momentum ini digunakan untuk hal-hal bermanfaat yang tidak bersifat ritual khusus, seperti diambil ibrah dan pelajaran darinya, disamping dimanfaatkan untuk muhasabah dan instropeksi diri. Karena setiap muslim harus selalu melakukan muhasabah diri, disamping setiap saat, juga yang bersifat harian, pekanan, bulanan, tahunan dan seterusnya. Umar bin Al Khatthab radhiyallahu ’anhu berkata :

”Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab dan timbanglah amalmu sebelum kamu ditimbang nanti dan bersiap-siaplah untuk hari menghadap yang paling besar (hari menghadap Allah)”, Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (QS Al-Haaqqah : 18)

Kelima. Mengambil ibrah dari semua kejadian dan peristiwa sepanjang tahun sebelumnya, dan tahun-tahun sebelumnya dimana berbagai krisis dan konflik multidimensi, serta musibah dan bencana besar silih berganti telah mengharu biru kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya dan ummat Islam pada khususnya. Padahal itu semua hanyalah sebagian saja diantara hak sanksi/hukuman atas fenomena maraknya bermacam-macam kejahatan, kemaksiatan dan penyimpangan yang diperbuat tangan-tangan kotor manusia pendurhaka. Disamping sekaligus peringatan dari Allah agar kita sadar dan kembali kepada-Nya. Maka, marilah kesempatan waktu yang masih diberikan Allah saat ini kita manfaatkan untuk benar-benar tobat dan memperbaiki diri. Dan jangan menunggu –la qaddarallah- sampai Allah mencabut masa penangguhan yang diberikan oleh-Nya atau sampai Dia memberikan peringatan yang lebih keras lagi!!!

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar Rum : 41)

Dan kalau sekiranya Allah hendak menyiksa manusia sesuai dengan perbuatan jahatnya, niscaya Dia tidak akan menyisakan di atas permukaan bumi satupun mahluk melata, akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ketentuan ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (QS. Faathir : 45).
Keenam. Tahun baru Hijriyah mengingatkan kita pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka marilah kita benar-benar menhijrahkan diri dari segala bentuk keburukan menuju kebaikan, dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari kebid’ahan menuju kesunnahan, dari kejahiliyahan menuju totalitas Islam dan dari kegelapan memperturutkan hawa nafsu menuju cahaya terang keikhlasan dalam menggapai ridha Allah.

المسلم من سلم المسلمون من لسانه و يده و المهاجـر من هـجـر ما نهى الله عنه – متفق عليه

Orang muslim adalah orang yang tidak mengganggu orang muslim lain baik dengan lidah maupun tangannya, dan orang yang hijrah itu adalah orang yang hijrah meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketujuh. Mengingatkan ummat Islam dan masyarakat bahwa, marak dan merajalelanya berbagai bentuk kemaksiatan yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan selama ini, tidak terlepas dari fenomena lemahnya semangat dan usaha da’wah serta amar bil ma’ruf wannahi ‘anil munkar di kalangan masyarakat. Padahal ummat ini adalah ummat da’wah, dimana usaha da’wah seharusnya ditunaikan oleh setiap individu muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing. Oleh karenanya mari kita tingkatkan aktifitas da’wah yang berorientasi pada pembinaan generasi ummat dan pencegahan serta pemberantasan kemunkaran di muka bumi.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran : 104).

من رأى منكم منكـرا فليغـيّـره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه ، فإن لم يستطع فبقلبه ، و ذلك أضعف الإيمان – رواه مسلم

Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu pula, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)

Kedelapan. Secara khusus kami mengajak seluruh ummat Islam untuk mengawali tahun baru Islam ini –disamping dengan bentuk-bentuk ketaatan lain- dengan memperbanyak puasa dibulan Muharram khususnya pada tanggal 10 dan 9 (’Asyura dan Tasu’a).

قال رسول الله صلّى الله عليه و سلّم : أفضل الصيام بعد رمضان شهـر الله المحـرم و أفضل الصلاة بعد الفـريضة صلاة الليل – رواه مسلم
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda : ”sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa bulan Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (HR. Muslim)

سئل رسول الله صلّى الله عليه و سلّم عن صيام يوم عاشوراء فقال : يكـفّـر السنة الماضية – رواه مسلم

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ’Asyura (tanggal 10 Muharram), maka Beliau bersabda : ”Bisa menghapus (dosa-dosa kecil) satu tahun yang lewat. (HR. Muslim)

و قال رسول الله صلّى الله عليه و سلّم : لئن بقيت إلى قابل لأصومنّ التاسع – رواه مسلم

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda : ”Kalau Aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan puasa pada tanggal 9 (Muharram). (HR. Muslim)



Demikian taushiyah ini disampaikan untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Mudah-mudahan Allah SWT mencintai kita, mengumumkan kecintaan-Nya kepada penduduk langit, dan menurunkan kecintaan itu kepada seluruh penduduk bumi. Amiin



و آخـر دعوانا أن الحمد لله ربّ العالمين

Blogger template 'Purple Mania' by Ourblogtemplates.com 2008

Jump to TOP